Selamat Datang Diblog Andi Riyanto * jadikan hidupmu bermanfaat bagi orang yang kamu sayangi * ingatlah kelemahanmu itu adalah kelebihanmu * masalah itu timbul dari pikiran kita *

Senin, 09 Januari 2012

Pengaruh Film ‘PASARAN’

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Era revolusi teknonogi seperti sekarang ini kurang relevan jika kita hanya mengasosiakan makna pendidikan dengan proses belajar mengajar diruang kelas. Kemampuan produksi, reproduksi dan distribusi pengetahuan melalui realitas simbolik yang dibangunnya, yang secara signifikan telah mempengaruhi individu dan masyarakat, sama pentingya dengan peranan dan fungsi yang dimainkan oleh sekolah.
Media adalah termasuk didalamnya yang begitu banyak memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi informasi. Akan tetapi kehadirannya telah mengubah banyak pola pikir kehidupan. Maka dari itu tidak salah bilamana ada panduan-panduan untuk menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat tersebut.
Namun seringkali isi dan muatan media terutama media film justru kontraproduktif dengan tujuan pendidikan atau tidak sesuai dengan undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman, karena mandulnya fungsi yang dimainkan akibat tekanan industri pasar. Industri menempatkan film sebagai produk dagang. Di Indonesia, celakanya, negara melalui pemerintah juga bertindak sama, dengan dibungkus istilah produk ekonomi kreatif. Semangatnya menjadikan film sebagai materi perniagaan yang mendatangkan keuntungan material sebanyak-banyaknya.
Dari sekitar 70 judul film indonesia tahun 2010, sekitar dua pertiganya merupakan film ‘pasaran’, bertema seks, mistik, horor, atau yang para kritikus dan budayawan ‘tidak mendidik’ dan ‘tidak mencerdaskan’.
Sementara tujuan penyelenggaraan Perfilman Nasional adalah terbinanya akhlak mulia; terwujudnya kecerdasan kehidupan bangsa; terpeliharanya, persatuan dan kesatuan bangsa; meningkatkan harkat dan martabat bangsa; berkembangnya dan lestarinya nilai budaya bangsa; dikenalnya budaya bangsa oleh dunia internasional; meningkatnya kesejahteraan masyarakat; berkembangnya film berbasis budaya bangsa yang hidup berkelanjutan (pasal 3 undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman)

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah-masalah tersebut peneliti mengidentifikasikan masalah antara lain sebagai berikut.
1. Dampak dari perkembangan film ‘pasaran’ terhadap pola pandang muda-mudi dukuh bakungan.
2. Begitu banyak hadir film ‘pasaran’ di kancah perfilman di indonesia.
3. Perlunya keseimbangan dan perhatian yang exstra untuk kebutuhan spiritual agar menciptakan keseimbangan hidup.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, peneliti membatasi masalah pada dampak film ‘pasaran’, pada muda-mudi dukuh bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil oleh peneliti adalah apa pengaruh dari film ‘pasaran’ pada muda-mudi dukuh bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah.

E. Tujuan Penelitian
Guna mengetahui adakah hubungan antara kemajuan seni khususnya seni film terhadap pola pandang muda-mudi dukuh bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah.

F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dan tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut:
a. Teoritis
Dilihat Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pentingnya film sehingga penggemar film tidak mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih buruk dan negatif, melainkan dengan adanya film kehidupan seseorang bisa terkontrol dengan baik dan bermanfaat untuk hal-hal yang positif.
b. Praktis
Dilihat secara praktis, penelitian ini diharapkan berhasil untuk dapat menjadi bahan masukan bagi muda-mudi dukuh bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah, dalam menyikapi film ‘pasaran’, sehingga dapat mengetahui baik dan buruknya film tersebut bagi kecerdasan bangsa.

G. Hipotesis
Menurut hasil observasi sementara oleh peneliti, ada hubungan yang menjurus hal yang negatif dari efek film ‘pasaran’ pada muda-mudi dukuh bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, pola pikir muda-mudi cenderung negatif dan semakin buruk.

BAB II
KERANGKA TEORI

A. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial yang memungkinkan setiap inidividu mengumpulkan, memproses dan saling tukar menukar informasi dengan individu-indivuidu lainnya. (www.google. com).
B. Film
film sebagai karya seni budaya memiliki peran strategis dalam peningkatan ketahanan budaya bangsa dan kesejahteraan masyarakat lahir batin untuk memperkuat ketahanan nasional dan karena itu negara bertanggung jawab memajukan perfilman.
film sebagai media komunikasi massa merupakan sarana pencerdasan kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, pembinaan akhlak mulia, pemajuan kesejahteraan masyarakat, serta wahana promosi Indonesia di dunia internasional, sehingga film dan perfilman Indonesia perlu dikembangkan dan dilindungi (undang-undang republik indonesia nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman).

C. POLA PIKIR
Pola pikir didefinisikan sebagai cara berpikir yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang beraktivitas apa yang mereka anggap penting dalam apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya.

D. Langkah-Langkah Pengukuran
1. Identifikasi variabel
Variabel sebab : film ‘pasaran’.
Variabel akibat : pola pandang muda-mudi
2. Definisi Konseptual
a. film ‘pasaran’, bertema seks, mistik, horor, atau yang para kritikus dan budayawan ‘tidak mendidik’ dan ‘tidak mencerdaskan’.
b. Pola pangang muda-mudi adalah bagaimana pemuda beraktivitas, terhadap kebudayaan timur yang menjunjung tinggi rasa kelembutan berfikir dan bertindak.
3. Definisi Operasional
a. Film ‘pasaran’, dapat dilihat dari cara berkomunikasi antara pemuda.
b. Pola pikir pemuda dapat dilihat dari kebiasaan dan sikap pemuda dalam menanggapi film ‘pasaran’.
4. Indikator
a. Film ‘pasaran’
- Tema yang disajikan.
- Tayangan yang disajikan.
b. Pola pikir pemuda
- Sering tidaknya menonton atau meminjam kaset CD/DVD.
- Penangkapan makna negatif dalam Film tersebut.
- Dapat merusak cara pandang/pikir saat berkomunikasi dengan lawan jenis.
5. Scoring
Suka/iya : 3
Tidak suka : 2
Setengah-setengah : 1
6. Tabel instrumen penelitian
No.
Nama Variabel
Nilai  Soal Angket





Jumlah
1.
Film ‘pasaran’
-     Tema yang disajikan.
-     Tayangan yang disajikan

5
4







3
2
2.
Pola pikir pemuda
-     Sering tidaknya menonton atau meminjam kaset CD/DVD.
-     Penangkapan makna negatif dalam Film tersebut.
-     Dapat merusak cara pandang/pikir saat berkomu-nikasi dengan lawan jenis.


4

5

5








1

3

2


TOTAL
11

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian
Penelitian ini, dengan metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif-kuantitatif. Yang menggunakan landasan pada pendapat-pendapat yang diungkapkan oleh para responden yang dipilih oleh peneliti. Hasil pendapat-pendapat tersebut diambil dengan menggunakan sistem menyebar angket.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di dukuh bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah. Sedangkan alokasi waktu yang digunakan untuk penelitian ini selama satu minggu.

C. Sampel
Sampel yang peneliti ambil dengan menggunakan metode Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling), yaitu sebanyak 10% nya dari keseluruhan pemuda-pemudi dukun bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah.

D. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data, menggunakan beberapa teknik, yaitu sebagai berikut.
1. Teknik Obeservasi
Teknik observasi ini yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan pemuda-pemudi dukun bakungan, mrisen, juwiring, klaten, jawa tengah, ketika membicarakan film ‘pasaran’ serta kebiasaan bergaul.


2. Teknik angket/ questioner.
Peneliti memberikan beberapa angket kepada sebagian pemuda-pemudi dukun bakungan yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini sehingga dapat mengolah data-data yang diperlukan.

E. Analisis Data
Pengumpulan data ini tidak dilakukan secara manual, Namun, dilakukan dengan mengunakan berbagai bantuan. Salah satunya program SPSS untuk mempermudah pengerjaannya. Buku karangan Sudjana dalam Metode Statistika ada beberapa langkah-langkah dalam pengujian korelasi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menguji koefisien determinasi yaitu digunakan untuk melihat seberapa besar varian variabel akibat yang dipengaruhi oleh variabel sebab atau dengan kata lain seberapa besar variabel sebab mempengaruhi variabel akibat
2. Menguji koefisien korelasi yaitu untuk menguji arah hubungan variabel sebab dan akibat.
3. Menguji hipotesis.

F. Keabsahan Data
Dengan menggunakan Teknik validitas yaitu berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut.
Teknik reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk menilai apakah alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai pengukuran yang konsisten atau dengan kata lain reliabilitas merupakan peluang mendapatkan hasil yang sama pada pengukuran yang dilakukan berulang kali. (www.google.com)

DAFTAR PUSTAKA

• Ismail, faisal. 2004. Paradigma Kebudayaan Islam. Jakarta timur: PT. Mitra Cendikia.
• Suryapati, Akhlis. Makalah seminar, Pembusukan Film Dari Pencerdasan Ke Produk Pasaran. 2010. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
• Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitin Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
• Jurnal, Dwija Wacana 2004. UNS.
• Purwodarminto. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
• www.google.com

LAMPIRAN
Angket (Daftar Pertanyaan)
Bahwa angket ini tujuannya untuk melaksanakan tugas mata kuliah Metode Penelitian Dakwah Kuantitatif dan dijamin kerahasiaannya.
Nama Responden : _____________________
Alamat : _____________________
Petunjuk singkat : Pilihlah salah satu jawaban!

1. Apakah Anda menyukai Film ‘pasaran’?
a. suka
b. tidak suka
c. setengah-setengan
2. Apakah Anda setuju film ‘pasaran’ dapat merubah pola pikir seseorang?
a. suka
b. tidak suka
c. setengah-setengan
3. Apakah Anda suka dengan berbagai macam film ‘pasaran’?
a. suka
b. tidak suka
c. setengah-setengan
4. Apakah Anda menyukai meminjam CD/DVD film ‘pasaran’?
a. suka
b. tidak suka
c. setengah-setengan
5. Apakah Anda setuju film ‘pasaran’ dibatasi?
a. ya
b. tidak
c. setengan-h-setengan
PENGARUH FILM ‘PASARAN’
TERHADAP POLA PANDANG PEMUDA-PEMUDI
DUKUH BAKUNGAN, MRISEN, JUWING, KLATEN
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Dakwah Kuantitatif
Dosen Pengampu: Hj.Kamila Adnani, M.si
Disusun Oleh:
Andi Riyanto 26.08.1.1.002
JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SURAKARTA
2011

Kataku

ketika kita tidak mencoba, maka kita tidak akan mengalami kesalahan, sehingga apa yang disebut keberhasilan juga kita tidak akan mengetahuinya. Sesuatu yang baru itu lebih membuat kita tertantang, sehingga kita dapat menabung dalam bank pikiran kita, sehingga kita dapat mengambilnya suatu nanti apabila kita membutuhkanya.
Andi Riyanto
Template by : kendhin x-template.blogspot.com