Selamat Datang Diblog Andi Riyanto * jadikan hidupmu bermanfaat bagi orang yang kamu sayangi * ingatlah kelemahanmu itu adalah kelebihanmu * masalah itu timbul dari pikiran kita *

Senin, 09 Januari 2012

Analisis Lagu Putri

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:
• Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar
• Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
• Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotism.1)
Music merupakan cabang dari keindahan dalam menuangkan perasaan yang dialami oleh seseorang karena diakibatkan terjadi karena pengalaman dari keadaan yang dialami.
Shaftesbury (jerman) mendefinisikan yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang mempunyai porposi yang harmonis itu nyata, maka keindahan dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata, dan yang nyata adalah yang baik.2)
Music mempunyai fingsi salah satunya Media Peningkatan kecerdasan (Intelegensi) yang berarti Otak manusia terbagi menjadi otak kanan dan otak kiri. Keseimbangan dua bagian otak tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan manusia. Otak kiri merupakan pengendali fungsi intelektual, sedangkan otak kanan pengendali fungsi spontanitas dan mental.Musik dapat dijadikan sebagai alat penyeimbangan otak kiri. Daya estetis musik dapat dimanfaatkan sebagai penambah intelegensi (IQ).3)
Jamrud adalah band cadas yang berasal dari Indonesia, pertama kali terbentuk pada tahun1989 di Cimahi, Jawa Barat dengan nama Jamrock. Jamrud sejak terbentuknya didepani oleh 'Azis' Mangasi Siagian (gitar) dan 'Ricky' Teddy (bass) dan dikenal sebagai grup musik yang sukses mengusung musik cadas sebagai musik populer di Indonesia pada tahun 90-an .4)
Salah satu karyanya adalah lagu putri, Putri adalah album studio kedua dari grup musik cadas asal Indonesia Jamrud yang dirilis November tahun 1997. Hit singel dari album ini adalah Putri", "Maaf", "Aku Benci" dan "Cerita Jalanan" :
 
Putri, gadis belia yang baru melek
Jadi liar karena ingin keren
Dan dibilang.......Trendi

Putri, harusnya kamu ada di rumah
Isi P.R. atau les Fisika
Bukan di .....Diskotik

*Sgala macam kau coba asal bau USA
Dari Red Label hingga tanpa B.H.
Tingkah laku berubah serasa hidup di L.A.
Dan kau pun bangga

Putri, sayang tubuhmu koq digratisin
Hanya untuk kejar satu kata
Biar di bilang ...sexi..

**Sgala macam kau suka asal bau USA
Bercinta di DRIVE In, sambil Week End
Semua teman pria mu mirip Junkis di L.A.
Dan kau pun tertawa

Reff:
Ini konyol namanya
Hampir, tak ada tujuan pasti
Jadi, apa yang kau cari
Mungkin kau wiraswasta tubuh
Atau kau nikmati sendiri

Putri, wajahmu memelas pucat pasi
Mengurung diri dalam kamarnya
Dan dibilang .....Bunting

B. Identifikasi masalah
Merujuk pada Latar belakang maslah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada makna dalam lagu Putri –Jamrud– dalam pesan sesuai fungsi music diatas.
2. Apakah terdapat hubungan antara lagu jamrud dengan kebudayaan.
C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan peneliti, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara makna yang terkandung pada lagu Putri dengan kebudayaan dikalangan para remaja.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagai manakah makna lagu putri.
2. Pengaruh budaya global dikalangan remaja.
3. Evisienkah lagu jamrud mengubah pola piker remaja tentang globalisasi.
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah sosioliguistik serta untuk mengetahui perkembangan globalisasi budaya serta peranan lagu putrid dalam mempertahankan budaya Indonesia dikalangan para remaja.
b. Kegunaan Penelitia
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
a) Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mencari cara mempertahankan budaya dikalangan remaja.
b) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktik upaya mempertahankan budaya local.
2. Manfaat Teoritis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi praktisi budaya sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam pencegahan serta mengenbangkan pola pikir remaja melalui music.
 
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kerangka Teori
Budaya
a. Pengertian Budaya.
Menurut J. Verkuyl menulis bahwa kata kebudayaan itu mulai dipakai kira-kira pada tahun 1930 dan dengan cepat istilah tersebut merebut tempat yang tetap dan luas dalam khasanah perbendaharaan bahasa Indonesia. Selanjutnya, Verkuyl mengatakan bahwa kata kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta budaya, yakni bentuk jamak dari budi yang berarti roh atau akal. Perkataan kebudayaan mengatakan: segala sesuatu yang diciptakan oleh budhi manusia.5)
b. Budaya Global
Menurut kata asal, kata “globalisasi” diambil dari kata “global”, yang maknanya ialah “universal”, ada yang mengatakan bahwa globalisasi adalah proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai cirri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.6)
Ada juga yang mendefinisikan budaya global adalah budaya yang salah satu atau sejumlah unsurnya memiliki kemiripan atau serupa antara satu wilayah budaya (biasanya mengacu pada batas wilayah kedaulatan negara) dan wilayah budaya yang lain.7)
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui pengaruh budaya global serta apakah lagu Putri termasuk salah satu cara penekanan perkembangan budaya global yang secara terang-terangan telah menguasai para remaja.
C. Penelitian Yang Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penenlitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tau tentang hubungan dan pengaruh lagu dengan kebudayaan akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda.
Husodo, Sri. 2007. Skripsi sendratasik, Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Lagu Dalam Pembelajaran Seni Budaya di SMP Nasima Semarang, Fakultas bahasa dan seni, Universitas Negeri Semarang.8)
D. Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis diharuskan “dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan“9). Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat Pengaruh terhadap budaya global serta lagu putri dalam proses pencegahan budaya tersebut dalam remaja.
 
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sasaran dan Waktu Penelitian
Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah remaja, alasan memilih remaja dikarenakan faktor lagu putri –jamrud- adalah lagu yang diperuntukan oleh para remaja, sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini. Waktu penelitian tanggal 7-25 desember 2011.
B. Metodologi Penelitian
Untuk menemukan Pengaruh Kebudayaan Global serta peranan lagu putri dalam pencegahan kebudayaan global dikalangan remaja, peneliti menggunakan metode wacana.
Dalam analisis wacana, wacana tidak dipahami semata sebagai sebuah studi bahasa. Pada akhirnya analisis wacana memang menggunakan bahasa di dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang dianalisis ini agak berbeda dengan studi bahasa dalam pengertian linguistik tradisional. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan saja, tetapi juga menghubungkan dengan konteksnya. Konteks di sini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk di dalamnya praktek kekuasaan (Eriyanto, 2001:7).
Analisis wacana melihat bahasa sebagai faktor penting yakni bagaimana bahasa untuk melihat ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat terjadi.
Ada beberapa pendekatan dalam analisis wacana antara lain:
a. Analisis bahasa kritis (critical linguistics)
Di sini memusatkan perhatian analisis wacana pada bahasa dan menghubungkannya dengan ideologi. Inti dari gagasan pendekatan ini adalah bagaimana gramatika bahasa membawa posisi dan makna ideologi tertentu.
b. Pendekatan kognisi sosial
Tokoh utama dalam pendekatan ini adalah Teun A van Dijk. Ia melihat faktor kognisi sebagai elemen penting dalam produksi wacana. Jadi wacana dilihat tidak hanya dari struktur wacana, tetapi juga bagaimana wacana itu diproduksi.
c. Pendekatan perubahan sosial
Di sini memusatkan perhatian pada bagaimana wacana dan perubahan sosial. Jadi, ada hubungan dialektis antara praktik diskursif tersebut dengan identitas dan relasi sosial. Artinya wacana juga melekat pada situasi, institusi dan kelas sosial tertentu.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pengaruh kebudayaan global, serta peranan lagu dalam penyampaian pesan untuk menekan pengaruh global, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan buku, serta artikel, jurnal-jurnal, mengenai perubahan-perubahan, serta cara memperlambat pengaruh kebudayaan global, sehingga dapat diketahui pengaruh serta peranan lagu putri dalam pencegahan kebudayaan global yang terjadi dalam remaja.
 
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengaruh Budaya Global.
Menurut kata asal, kata “globalisasi” diambil dari kata “global”, yang maknanya ialah “universal”, ada yang mengatakan bahwa globalisasi adalah proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai cirri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Dalam penyebaran budaya global, peranan yang paling penting adalah Negara yang menjadi adikiasa, sehingga bisa diartikan ada kepentingan penguasaan Negara adikuasa dengan melalui kebudayaan, baek itu cara berbudaya berpakaian, berbicara, serta bertingkah laku.
Diera revolusi teknologi, hampir setiap saat kita dalam himpitan gegap gempita terpaan media, radio, televise, Koran, internet, dan media massa lainya, menjadi bagian entitas social yang turut membentuk akumulasi pengetahuan, pola perilaku dan hubungan social. Sekelompok sarjana Australia menyimpulkanpenelitian mereka bahwa televisi merupakan medium hybrid atau cangkokan yang megah.10) Penikiran ini beranjak dari kenyataan bahwa semua isi media meniru pada Negara yang lebih maju serta medianya lebih berkembang dari Negara yang mencangkok program tersebut.
Sebenarnya, sejak tahun 1990 ketika televisi swasta pertama mengudara, telah ditetapkan peraturan pelaksanaan dan pemograman lembaga televise dalam SK Menpen No. 111 Th 1990, meniru regulasi untuk industry perfilman yang dituntut mendukung UUD 1945 dan ideology pancasila, serta pertentangan yang menimbulkan SARA (Suku, Agama, Ras, Antar-golongan).11) Karena media memiliki pawer untuk merubah cara pandang seseorang, maka hal ini sangat diperhatikan, sehingga program ini harus menghindari saluran yang mengandung penyebaran ideology atau kebudayaan asing yang dapat melemahkan karakter budaya dan pertahanan Nasional, apalagi neraga ini mayoritas menganut agama islam, yang notabenya sangat ketat peraturanya mengenai program yang mengandung unsure SARA.
Umat islam seyogyanya menyadari bahwa keterbatasan peran khalayak, sesungguhnya masih terbuka kesempatan untuk mengarahkan mesia, karena umat islam adalah komponen terbesar serta memiliki kekuatan ekstra yang mempengaruhi hadirnya suatu media.
Dari segi ini bisa dilihat,penyebaran budaya global tidaklah jauh dari kapitalisme dalam bentuk yang mutakhir. Negara yang kuat akan praktis menguasai perekonomian dunia, hal ini bisa kita lihat dari tayanga televise, seperti pada tahun 80an kita disuguhi film komidian Warkop DKI, 90an kita disuguhi film serian Bay wacth, serta yang lainya, yang itu notabenya menyedot biaya iklan yang tidak sedikit. Masyarakat kita merasa senang dengan tontonan yang mereka tonton, sehingga mereka merasa puas melihat acara tersebut, padahal masyarakat kita tidak menyadari bahwa kita sedang “diperkosa” kebudayaan luar yang menghancurkan kebudayaan kita serta kebudayaan beragama, apalagi mayoritas penduduk adalah umat Islam.
B. Makna Lagu Putri.
Melihat dari lirik lagu Putri diatas, diambil dari seorang gadis yang baru beranjak dewasa atau remaja, yang seharusnya masih menekuni dunia pendidikan, tapi pengaruh budaya global, sehingga terseret arus yang seharusnya tidak dilakukan remaja, pergaulan diskotik, pakaian yang tidak mencerminkan kebudayaan timur, serta pergaulan yang menimbulkan kehamilan diluar nikah, yang perbuatan itu sangat dilarang oleh agama, terutama Agama Islam, yang dianut mayoritan penduduk Indonesia.
Remaja sudah terlalu banyak mengadopsi budaya barat, yang membuat negara kita hancur secara perlahan. Dalam penyebaran kerusakan ini adalah peran media yang sangat berpengaruh, karena dengan media semua hal yang kita ketahui dari belahan dunia sangat mungkin kita akses kapan pun. Karena remaja kita akan kehilangan identitas bangsa serta moral yang terkandung dalam agama tidak akan dilakukan dalam kehidupan, sehingga itu secara perlahan menghancurkan remaja itu sendiri serta menghancurkan bangsa.
C. Peranan Lagu Putri.
Selain umat islam melakukan aksi untuk pemerintah mengontrol media tentang penayangan yang tidak sesuai dengan akhlak serta budaya timur seperti yang dilakukan oleh umat islam dari berbagai ormas, partai dan majlis taklim terutama dari MUI, ICMI, FPI, MMI, Hizbut Tahrir dan PKS pada tanggal 21 Mei 2006 berkumpul dibundaran HI untuk mengikuti aksi seribu umat dalam rangka melindungi akhlak bangsa dengan cara mendukung RUU anti pornografi-pornoaksi.12)
Lainhalnya dengan para musisi untuk mendakwahkan sesuatu bukan dengan cara yang seperti saudara-saudara diatas, tapi dengan cara yang unik, yaitu dengan music, tentunya dengan musik mempunyai fingsi salah satunya Media Peningkatan kecerdasan (Intelegensi) yang berarti Otak manusia terbagi menjadi otak kanan dan otak kiri. Keseimbangan dua bagian otak tersebut dapat mempengaruhi kecerdasan manusia. Otak kiri merupakan pengendali fungsi intelektual, sedangkan otak kanan pengendali fungsi spontanitas dan mental.Musik dapat dijadikan sebagai alat penyeimbangan otak kiri. Daya estetis musik dapat dimanfaatkan sebagai penambah intelegensi (IQ).
Seperti lagu putri diatas, inovasi yang sangat menarik yang dilakukan group band Jamrud yang mengampanyekan hal-hal yang bermuatan positif –menurut makna lagu tersebut- sehingga menyindir para remaja yang tidak lagi mempunyai rasa malu, padahal dalam islam ada hadist Riwayat Muslim “Adalah Rasulullah SAW sangat tinggi rasa malunya, lebih pemalu daripada gadis pingitan, apabila beliau tidak suka sesuatu, kami dapat mengetahuinya pada wajah beliau.”(H.R. Muslim).13)
Seni dalam lagu putrid itu juga diperkuat dari sudut pandang Al-Ghazali mengenai keindahan. Keindahan suatu benda dari kesempurnaan yang dapat dikenali, kembali dan sesuai sifat benda itu. Setiap benda memiliki karakteristik yang perfektif. Sifat perfektif suatu benda merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi. Apabila sebagian yang ada, benda itu memiliki sebagian nilai keindahan. Misalnya, karangan yang paling indah karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lain, spasi yang tepat, serta susunan yang baik. Disamping itu, mengantarkan jiwa sehingga mampu merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam, yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.14)
Dalam perjalanan group band jamrud, pastilah ada penggemar fanatic, yang senantiasa memutar lagu-lagu jamrud, sehingga secara tidak sadar, lagu putrid inilah mengandung pencegahan pergaulan para remaja khususnya pecinta rock jamrud. Walaupun lagu ini terkesan fulgar, tapi inovasi ini sangat berpengaruh dalam pencegahan globalisasi kebudayaan yang terjadi saat ini, lagu ini mempunyai arti serta keindahan dalam dunia rock, yang notabenya digandrungi remaja.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
A.1. kebudayaan global sangat berpengaruh pada kebudayaan kita, apalagi budaya asing tersebut sangat jauh dari norma-norma agama islam yang notabenya adalah agama mayoritas penduduk Indonesia. Penyebaran budaya yang merusak itu dari berbagai factor, tapi yang paling membahayakan adalah dari media, karena media sangat mempunyai power untuk mempengaruhi khalayak, apalagi semua program dari media massa adalah jiplakan dari Negara yang lebih maju program medianya, sehingga secara tidak langgus, kebudayaan timur serta norma agama yang dipegang oleh masyarakat telah “diperkosa” secara halus.
A.2. lagu putrid adalah perwujudan dari kisah remaja sudah terlalu banyak mengadopsi budaya barat, yang membuat negara kita hancur secara perlahan. Karena remaja saat ini krisis ideology yang dipegang oleh bangsa, serta krisis norma-norma agama, yang telah dihancurkan budaya asig, yang membawa budaya berpakaian, bicara serta semuanya yang bertentantangan dengan kebudayaan timur dan norma agama diindonesia.
A.3. jamrud adalah group band yang mempunyai fans setia, sehingga keindahan dalam seni music yang tercermin unsure pencegahan budaya luar tersebut, secara tidaklangsung telah mempengaruhi pola pikir fans jamrud yang notabenya adalah penggemar music rock yang kebanyakan remaja. Sehingga jamrud telah menginofasi cara berdakwah, walaupun bahasa agak fulgar, tapi mempunyai makna yang mendalam didalamnya.
B. Saran.
dalam berdakwah menyebarkan norma-norma yang ada pada agama, tidaklah berpatokan dengan sesuatu yang rapi atau sesuatu yang halus didengar, karena inovasi dalam menanamkan norma-norma tersebut banyak caranya, inovasi yang selalu dibutuhkan, bukan protes karena kefulgaran suatu lagu, tapi makna dan tujuan lagu itu tercipta, sehingga senuanya tidak rebut dalam tubuh bangsa, tapi bersama-sama membangun bangsa serta bersama-sama menanankan norma agama dibidangnya masing-masing.
 
CATATAN:
1) http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
2) Drs. Mawardi – Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), Hlm. 143.
3) http://wulanfesty.tripod.com/fungsimusik.html
4) http://id.wikipedia.org/wiki/Jamrud_%28grup_musik%29
5) J. Verkuyl, Etika Kristen dan kebudayaan, terj. Soegiarto, cet. Ke-2 (Jakarta: Badan Penerbit Kristen 1966), hlm. 13.
6) Ki Jlitheng Suparman, Budaya local dan Globalisasi (antara nilai, moral etis dan komoditas), makalah disajikan dalam workshop jaringan demokrasi antar kampus: membangun INDONESIA berdaulat dan martabat, (solo 17-18 desember 2011), hlm. 2.
7) http://kamusbesar.com/48946/budaya-global.
8) http://pustakaskripsi.com/peningkatan-kreativitas-siswa-melalui-permainan-cipta-lagu-dalam-pembelajaran-seni-budaya-di-smp-nasima-semarang-4395.html.
9) http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis.
10) Jhon Sinclair., Elizabeth Jacka & Stuart Cunning ham, ed., new Patterns in Global Television: peripheral Vision (Oxford: OUP, 1996), hlm. 8.
11) Prof. Dr. Faisal Islail, M.A., Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Analisis Historis, cet. Ke-4 (Jakarta: PT. Mitra Cendikia,2004 ), Hlm. 67.
12) M. Ridwan Lubis, Kontroversi Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Porno aksi: jurnal Harmoni Litbang Depag RI, (Jakarta: Harmoni, 2006), hlm. 6.
13) Dr. Muhammad Ali Hasyim, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), hlm. 29.
14) Drs. Mawardi – Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), Hlm. 143-144.

Kataku

ketika kita tidak mencoba, maka kita tidak akan mengalami kesalahan, sehingga apa yang disebut keberhasilan juga kita tidak akan mengetahuinya. Sesuatu yang baru itu lebih membuat kita tertantang, sehingga kita dapat menabung dalam bank pikiran kita, sehingga kita dapat mengambilnya suatu nanti apabila kita membutuhkanya.
Andi Riyanto
Template by : kendhin x-template.blogspot.com