“ya Allah, hal yang aku takutkan telah terjadi,
Hal yang aku lakukan telah salah,
Salah bagi teman-teman, yang aku harapkan,
Harapan akan setitik kepercayaan.
Apa aku harus jujur?
Apa aku harus terbuka?
Apa yang harus aku lakukan?
Diantara dua jalan yang berbeda…..
Kalau semua kejujuran itu bisa diucapkan diawal
Apakah bisa diterima dengan akal sehat?
Apakah emosi bisa diredam seperti api mati dengan air?
Apakah dia bisa?
Kalau dia tanya langsung, aku jawab,,
Walau itu sekedar dari handphone aku terima..
Walau itu dari sindiran aku terima,,
Tapi kenapa gak ada yang tanya langsung?
Kenapa harus tanya pada yang tidak ada waktu itu?
Tahukah kalau semua butuh proses,,
Semua butuh tahapan,,
Semua butuh kesabaran,,
Apakah hal yang terburu-buru itu baik?
Ya Allah,,aku sadari diri ini tak sebaik semua
Mungkin aku yang paling bejat segabai manusia,,
Kalau hal ini dilakukan dengan terburu-buru
Aku telah kembali kemasa jalananku,,
Aku sudah ingin menjadi pemikikir,
Bukan pemikir dengan terburu-buru,
Santai bagai anak elang yang belajar terbang,,
Pelan-pelan,,terbang bagai penguasa udara abadi,,
Mungkin rahasia ini akan aku sembunyikan,,
Mungkin akan jujur dibelakang,,
Semua butuh waktu yang aman,,
Karena menyangkut nama orang,,
Yang baek akan jelek, yang jelek akan bertambah jelek,,
Aku ingin yang terbaik dalan perjalanan sosialku..
category
- bacaan (28)
- belajar blog (4)
- catatanku (2)
- cerpen (1)
- makalah (19)
- puisi (2)
- syi'ar islam (8)
Blog Archive
ANDIRA

Senin, 16 April 2012
Renunganku
Kataku
ketika kita tidak mencoba, maka kita tidak akan mengalami kesalahan, sehingga apa yang disebut keberhasilan juga kita tidak akan mengetahuinya. Sesuatu yang baru itu lebih membuat kita tertantang, sehingga kita dapat menabung dalam bank pikiran kita, sehingga kita dapat mengambilnya suatu nanti apabila kita membutuhkanya.
Andi Riyanto
Andi Riyanto